<p>Tahun ini, 12 PTS di lingkungan Kopertis Wilayah X diikutkan dalam hibah yang dibiayai Kemenristekdikti. PTS diwajibkan menandatangani pakta integritas sebagai bentuk komitmen dalam melaksanakan program ini. PTS yang terpilih diharapkan dapat memanfaatkan program ini untuk mendongkarak akreditasi dari C menjadi B.</p> <p>Hibah ini bertujuan untuk penguatan lembaga Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Dalam pelaksanaannya nanti, penguatan SPMI PTS didampingi Universitas Negeri Padang yang
Tahun ini, 12 PTS di lingkungan Kopertis Wilayah X diikutkan dalam hibah yang dibiayai Kemenristekdikti. PTS diwajibkan menandatangani pakta integritas sebagai bentuk komitmen dalam melaksanakan program ini. PTS yang terpilih diharapkan dapat memanfaatkan program ini untuk mendongkarak akreditasi dari C menjadi B.
Hibah ini bertujuan untuk penguatan lembaga Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Dalam pelaksanaannya nanti, penguatan SPMI PTS didampingi Universitas Negeri Padang yang Akreditasi Institusinya sudah predikat A.
Kopertis memandang, kesempatan ini merupakan kesempatan yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi. Mutu merupakan fokus kita bersama. Lulusan PTS diharapkan bisa bersaing serta bermanfaat bagi kemajuan bangsa.
Standar minimalnya adalah mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti). Misalnya, standar minimal dosen adalah memiliki pendidikan magister (S2). Lewat program ini, PTS diharapkan mampu melampaui standar tersebut. Tidak hanya sekadar S2, akan tetapi bisa menjadi doktor, profesor atau memiliki sertifikat profesi.
Demikian disampaikan Koordinator Kopertis Wilayah X, Prof. Dr. Herri, MBA saat memberikan sambutan kegiatan penandatanganan pakta integritas di ruang sidang lantai II Kopertis Wilayah X, Kamis (15/6).
Koordinator mengatakan diperlukan komitmen bersama untuk mewujudkan mutu pendidikan tinggi. Pemerintah sudah mengucurkan dana dan program-program pengembangan mutui PTS. Sekarang, badan penyelenggara dan pimpinan PTS harus bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut.
“Ada beberapa elemen dalam upaya mewujudkan mutu pendidikan. Di antaranya, dokumen mutu, pelaksana (orang), infrastruktur serta harmonisnya hubungan antar elemen yang berada pada alur yang sama,” ujar Herri.
Hadir sebagai pembicara, Profesor Mansyurdin mantan pimpinan lembaga penjaminan mutu dari Universitas Andalas.
Mansyurdin mengatakan sudah sepatutnya mutu menjadi perhatian utama PTS. Terpenuhinya SN Dikti, baru sebatas pencapaian standar minimal pendidikan tinggi. Untuk melampaui SN Dikti PTS harus bisa menghadapi tantangan tersebut.
“Mari optimalkan implementasi dari standar global pendidikan tinggi, standar MEA 2015, Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), kompetensi lulusan, dan lulusan berdaya saing,” terangnya. (HR)
Berikut daftar PTS yang diikutsertakan:
No. |
NAMA PT |
NAMA PRODI |
PROPINSI |
1 |
Universitas Putera Batam |
Akuntansi |
Kepulauan Riau |
2 |
Universitas Islam Kuantan Singingi |
Manajemen Informatika |
Riau |
3 |
STKIP Abdi Pendidikan |
Pendidikan Sejarah |
Sumatra Barat |
4 |
STIE H Agus Salim |
Manajemen |
Sumatra Barat |
5 |
STT Industri Padang |
Sistem Informasi |
Sumatra Barat |
6 |
STIKES Harapan Ibu Jambi |
Farmasi |
Jambi |
7 |
STIKES Hang Tuah Pekanbaru |
Ilmu Kesehatan Masyarakat |
Riau |
8 |
STIKES Piala Sakti Pariaman |
Profesi Ners |
Sumatra Barat |
9 |
STIKES Awal Bros Batam |
Ilmu Keperawatan |
Kepulauan Riau |
10 |
STIKES Al-Insyirah Pekanbaru |
Ilmu Keperawatan |
Riau |
11 |
STIKES Mitra Bunda Persada |
Kebidanan |
Kepulauan Riau |
12 |
Akademi Kebidanan Keluarga Bunda Jambi |
Kebidanan |
Jambi |